Hatiku tertinggal di sini.
Selangkah, dua langkah ku coba menapaki kaki di pulau seberang sana. Ramai, tak sedikit pemandangan yang terlihat. Riuh suara kendaraan menjadi hal yang sudah biasa terdengar. Paginya ku sambut dengan semangat menjalani hari-hari. Sorenya ku pulang dengan jiwa yang tenang dan perasaan bahagia. Hampir setiap hari kebiasaan itu ku lalui sampai hari ini.
Sampai berlibur pun tiba.
Nak, pulanglah. Jadikan rumah sebagai tempat pulangmu. Ucapan ibu selalu begitu setiap waktu libur tiba. Sudah kuduga, ibu akan banyak bercerita banyak hal ketika ku pulang. Tapi kenyataannya memang selalu begitu. Ada saja cerita unik ibu yang sengaja disimpan sebelum aku pulang. Di belakang rumah ini tempat kami duduk-duduk sore hari, ketika pagi menjelang dan petang sudah hampir datang. Kami berdua bercerita panjang. Mulai dari hal-hal yang membuat kami tertawa, hingga cerita suka duka yang kami lewati bersama. Moment ini memang terasa saat ku pulang. Begitu hangat ku rasa pelukan ibu dengan balutan cerita-ceritanya. Setiap kali ibu merangkul menguatkanku, disitulah semua beban terasa ringan dan semangat
Hatiku tertinggal di sini
Betapa tidak, pemandangan belakang rumah pun tak lupa memberikan kenyamanan dan kesejukan hati.
Seulas cerita pulang ke kampung halaman terkadang menjadi hal yang tak bisa dilupa. Ku tulis ceritanya namun belum utuh semuanya.
Hai Tulipers, kira-kira menurut kalian, cerita liburan di atas termasuk ke dalam contoh teks apa?
